Rabu, 30 Desember 2009

Budidaya ikan gurame

Ikan gurame merupakan salah satu komoditas unggulan ikan air tawar yang mudah dibudidayakan serta mempunyai nilai ekonomis yang tinggi, peluang mengusahakan gurame sebenarnya sangat terbuka sebab untuk membesarkan gurame kini dapat dilakukan dalam waktu singkat hanya 4 - 5 bulan hingga mencapai ukuran siap konsumsi. Perikanan budidaya khususnya ikan gurame selain berperan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat, peningkatan pendapatan petani dan negara, juga penting dalam perluasan kesempatan kerja dan pertumbuhan agrobisnis.

Jenis ikan gurame
Jenis gurame yang telah lama dikenal hanya dua jenis, yaitu gurame soang dan gurame jepun, namun saat ini terdapat beberapa strain gurame baru, ada dugaan bahwa strain-strain baru tersebut merupakan keturuna atau perkawinan silang dari gurame soang dan gurame jepun yang mengalami penyesuaian pada masing-masing daerah  
  1. Gurame Porsalin
  2. Gurame Blusafir
  3. Gurame Paris
  4. Gurame Soang
  5. Gurame Jepang
  6. Gurame Bastar



Pembenihan Gurame
A.  Pemilihan induk
      Salah satu keberhasilan pemijahan ikan gurame adalah tergantung dari cara memilih induk
      yang akan dipijahkan, induk jantan dan betina yang dipijahkan harus baik dan unggul
      sehingga akan dihasilkan benih yang unggul pula, adapun ciri-ciri induk yang berkualitas
      kurang lebih adalah :
  • Pilih induk yang pertumbuhan paling cepat dari satu peranakan 
  • Tidak cacat 
  • Gerakan ikan lincah 
  • Susunan sisik rapi, teratur, licin dan mengkilat serta tidak ada luka 
  • Umur produktif 4 - 10 tahun 
  • Berat > 20 Kg
B.  Persiapan pemijahan
      Persiapan pemijahan ikan gurame tersebut mencakup persiapan kolam pemijahan dan
      persiapan sarang tempat telur ikan gurame, proses pemijahan ikan gurame membutuhkan
      waktu relatif lama untuk mulai melakukan pemijahan, tidak seperti ikan mas atau lele yang
      begitu dipertemukan langsung memijah, pemijahan sangat dipengaruhi tingkat kematangan
      gonad induk dan rangsangan dari luar, proses pemijahan induk gurame biasanya akan
      berlangsung setelah 15 - 30 hari induk dilepas ke kolam pemijahan.berikut ini persiapan
      pemijahan ikan gurame :

     1.  Persiapan kolam pemijahan
  • Kolam dikeringkan 3 - 7 hari
  • Perbaikan pematang yaitu membersihkan kolam dari semua kotoran yang ada dan masuk kekolam serta memberihkan rumput liar disekitar pematang
  • Setelah pengeringan kolam, kemudian dilakukan pengapuran
  • Pengisian air kolam dengan air bersih dan jernih sedalam 80 cm
  • setelah kolam disisi air selama 3 - 4 hari maka induk sudah bisa dimasukan kedalam kolam pemijahan
    2.  Mempersiapkan sarang
         Agar proses pemijahan dapat berlangsung lebih cepat pembudidaya perlu menyediakan
         tempat kerangka sarang dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bahan sarang
         seperti ijuk atau serbuk kelapa, keberadaan bahan sarang tersebut juga akan
         merangsang induk cepat untuk memijah 

C.  Penetasan telur 
      Proses penetasan telur dilakukan untuk mendapatkan larva ikan, proses penetasan telur
      dilakukan dalam wadah khusus seperti aquarium, bak ember dan paso yang ditempatkan 
      diruang tertutup dan terlindung, istilah ruang tertutup adalah ruangan yang terlindung dari 
      pengaruh cuaca, curah hujan, angin, perubahan suhu, dan hama predator. Persyaratan 
      penetasan telur dan pemeliharaan larva yaitu air harus bersih dan jernih serta suhu udara 
      dan suhu air harus stabil tidak berfluktuasi. Telur yang menetas dipelihara sehingga
      menjadi larva ukuran gabah atau biji oyong, dengan lama pemeliharaan kurang lebih 30-40
      hari.Penetasan telur dan pemeliharaan larva merupakan priode masa kritis sehingga 
      penanganannya harus dilakukan secara hati-hati, penetasan telur dan pemeliharaan larva 
      gurame secara terkontrol mutlak dilakukan karena angka kematian larva yang baru 

      menetas sampai dengan ukuran gabah atau biji oyong sangat tinggi.


D.  Pemeliharaan larva gurame 
     Pemeliharaan larva dilakukan dari telur menetas yaitu umur 9 - 12 hari hingga menjadi larva 
     ukuran gabah atau biji oyong dengan berat 0.5 gram/ekor, pemeliharaan larva mulai 
     dilakukan ketika cadangan makanan atau kuning telur (yolk) yang ada diperut larva mulai 
     habis yaitu umur 9 - 12 hari dari telur menetas, pakan larva yang diberikan pasca cadanan 
     makanan mulai habis yaitu kutu air, dan cacing sutra, waktu yang dibutuhkan untuk 
     mencapai benih ukuran gabah atau biji oyong yaitu 30 - 40 hari. Pemeliharaan larva 
     merupakan kegiatan yang paling menentukan keberhasilan dari sutau pembenihan ikan 
     gurame. Stadia larva merupakan masa yang paling kritis dalam siklus hidup ikan, malahan 
     lebih susah dari fase penetasan telur itu sendiri. Tingkat kematian pada larva sangat tinggi, 
     penetasan telur dan pemeliharaan larva gurame secara terkontrol mutlak dilakukan karena 
     angka kematian larva yang baru menetas sampai dengan ukuran gabah atau biji oyong 
     sangat tinggi, oleh karena itu, pemeliharaan larva harus dilakukan didalam ruangan tertutup 
     dan terlindung dari pengaruh cuaca, curah hujan, angin, perubahan suhu dan hama predator.

E.  Pendederan gurame
     Pendederan adalah suatu kegiatan pemeliharaan benih gurame setelah priode larva
     sampai dihasilkan ukuran benih tertentu yang siap didederkan kembali atau siap ditebarkan
     dikolam pembesaran, pendederan juga merupakan tahapan yang tepat untuk menyeleksi 
     benih-benih unggul, pembenihan ikan gurame dapat dilakukan secara berulang kali, jadi 
     pendederan bernih gurame bisa dijadikan kegiatan yang dilakukan sebagai suatu bisnis 
     tersendiri. Pendederan gurame dilakukan dari benih sebesar gabah atau biji oyong namun 
     ada juga pendederan yang dimulai dari ukuran yang lebih besar yaitu ukuran kuku. Berikut  
     ini ukuran yang dihasilkan dari setiap tahapan pendederan benih gurame yaitu : 1 - 2 cm 
     (gabah/oyong), ukuran 2 - 4 cm (kuku), ukuran 4 - 6 cm (silet), ukuran 6 - 8 cm (wadah 
     korek), sampai benih ukuran bungkus rokok 8 - 11 cm yang selanjutnya dilakukan pada 
     tahap pembesaran. Kegiatan pendederan gurame hampir sama dengan kegiatan 
     pembesaran gurame. kegiatan pendederan ikan gurame tersebut meliputi persiapan 
     wadah/kolam, penebaran benih, pemberian pakan, pengolahan air, pengendalian hama
     dan penyakit dan pemanenan.  


 F.  Pembersan gurame 
     Pembesaran gurame adalah suatu kegiatan budidaya yang meliputi kegiatan pra produksi, 
     proses produksi dan pemanenan yang bertujuan untuk menghasilkan ikan gurame ukuran 
     konsumsi atau ukuran yang dikehendaki sesuai permintaan pasar, kegiatan pembesaran 
     merupakan kelanjutan dari pendederan, gurame ukuran konsumsi layak dipanen jika telah  
     mencapai ukuran 500 - 800 gram/ekor, namun ada juga konsumen yang menghendaki 
     gurame berukuran diatas 1 kg/ekor, khususnya untuk keperluan pesta atau hajatan. 
     Pembesaran gurame secara intensif disarankan dilakukan secara monokultur yaitu dalam 
     satu kolam hanya dipelihara ikan gurame saja. Hal ini dikarenakan gurame sangat lambat 
     ketika menyantap makanan, jika gurame dilakukan secara polikultur dimana dalam satu 
     kolam dipelihara dua atau lebih ikan dikhawatirkan pakan yang seharunya dimakan gurame 
     terlebih dahulu dimakan ikan pesaing sehingga pertumbuhan gurame tidak optimal. Benih 
     gurame yang diigunakann untuk kegiatan pembesaran yaitu minimal berukuran 100 g/ekor, 
     umumnya benih yang digunakan untuk kegiatan pembesaran berukuran 200 - 250 g/ekor, 
     waktu yang dibutuhkan untuk mencapai ukuran konsumsi minimal 500 g/ekor yaitu 4 - 5 
     bulan. Adapun kegiatan dalam proses produksi pembesaran ikan gurame umumnya
     meliputi
  1. Persiapan kolam atau wadah 
  2. Penebaran benih 
  3. Pemberian pakan 
  4. Pengolahan air
  5. Pengendalian hama dan penyakit 
  6. pemanenan 
 G.  Pakan 
      Pakan adalah sumber energi bagi mahluk hidup, pakan dibutuhkan untuk menunjang 
      pertumbuhan dan perkembangan ikan gurame, pakan gurame terdiri dari pakan alamai   
      (hijauan) tumbuhan dan pakan buatan (pelet), pakan tersebut dibutuhkan untuk menunjang 
      pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan gurame, jika pakan diberikan sesuai dengan 
      kebiasaan makan gurame makan gurame dan mengandung gizi tinggi maka pertumbuhan 
      gurame dapat terpacu lebih cepat. Pakan alami sangat bagus diberikan pada ikan yang 
      masih dalam stadia larva atau benih, contoh pakan alami untuk larva atau benih gurame 
      tersebut adalah kutu air, cacing sutra dan arthemia sp, sedangkan pakan tumbuhan adalah 
      pakan yang diberikan dalam bentuk apa adanya kepada ikan seperti daun-daunan.


H.  Pengendalian hama dan penyakit 
     Ikan yang dipelihara tidak akan lepas dari gangguan atau serangan hama dan penyakit, 
     serangan hama dan penyakit ikan bisa datang dan menyerang ikan secara tiba-tiba tanpa 
     diketahui sebelumnya, hama dan penyakit tersebut dapat mengancam kelangsungan hidup 
     gurame dari stadia telur, larva, benih sampaj gurame dewasa. Seranan hama dan penyakit 
     ini dapat menyebabkan produksi ikan menurun dan dapat menimbulkan kematian secara 
     masal sehingga gagal panen, oleh karena itu penanganan hama dan penyakit pada
     gurame merupakan faktor yang perlu mendapat perhatian. Pengendalian hama dan
     penyakit dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu pencegahan dan pengobatan. Pencegahan
     adalah upanya untuk menjaga agar tidak terjadi serangan sedangkan pengobatan
     merupakan upanya untuk mengobati ikan-ikan yang terserang hama dan penyakit agar
     sehat kembali.


     Pencegahan hama dan penyakit ikan merupakan cara yang efektif dibandingkan dengan
     pengobatan karena biaya lebih murah dan tidak ada efek sampingan terhadap ikan dan
     orang yang mengkonsumsi ikan. Penyakit yang menyerang ikan merupakan suatu proses
     hubungan antara tiga faktor yaitu lingkungan, ikan dan jasad penyakit. Ikan yang terserang
     jasad penyakit merupakan hasil interaksi yang tidak serasi antara lingkungan, ikan dan
     organisme penyebab penyakit, misalnya lingkungan yang tidak sesuai adalah perubahan
     suhu yang mendadak yang dapat menyebabkan ikan stres sehingga ikan menjadi lemah
     dan mudah terserang penyakit. selain faktor tersebut hama dan penyakit umumnya
     menyerang setelah ikan mengalami gangguan fisik, kurang gizi akibat mutu pakan yang
     jelek, menurunnya kualitas air kolam, sanitasi lingkungan yang buruk serta pengetahuan dan
     kemampuan petani ikan yang masih terbatas soal hama dan penyakit ikan.


I.  Pemanenan
     Panen merupakan tahap terakhir dari kegiatan produksi dalam budidaya ikan, panen 
     dilakukan setelah gurame mencapai umur atau ukuran tertentu sesuai dengan yang telah 
     direncanakan atau kehendaki pasar, keberhasilan usaha budidaya gurame dapat diketahui 
     dari hasil panen yang diperoleh. parameternya adalah jumlah, ukuran atau bobot, dan 
     kualitas ikan yang dihasilkan, ada tiga produksi hasil panen gurame yang diperoleh, yakni 
     telur dari hasil pembenihan, benih dari hasil pendederan dan gurame konsumsi dari hasil 
     pembesaran. 


2 komentar:

Unknown mengatakan...

boass kasih tau donk pakan kasih apa biar ikan gurame cepat gonad(bertelur)email katib1971@gmail.com
terima kasih

Unknown mengatakan...

pakan gurame organik - kami menyediakan bibit azolla untuk pakan gurame, nilam lele, ayam. dengan harga murah dan tentu saja terjangkau serta memiliki kandungan protein yang tinggi, harga perkilo hanya 25 ribu.. siap kirim keluar kota dengan ekspedisi seperti jne, tiki, j & T, ekspedisi bus damri dan ALS. biaya ditanggung pembeli

bayu : 082378483036 WA

Posting Komentar